warm©january
Total Tayangan Halaman
Senin, 08 November 2010
Lima tsunami paling mematikan
Sejarah mencatat bahwa bencana yang terjadi akibat aktivitas geologi itu hampir selalu merenggut banyak nyawa. Berikut ini adalah catatan sejarah tentang lima tsunami yang paling mematikan.
1. Tsunami Aceh
Tsunami ini terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala Richter. Gelombang tsunami menyapu beberapa wilayah di Aceh, India, Sri Lanka, Thailand, Maladewa, dan wilayah Afrika Timur.
Sejumlah 226.000 jiwa tewas akibat tsunami ini dengan 166.000 jiwanya merupakan warga negara Indonesia. Gempa penyebab tsunami ini merupakan gempa terbesar keempat yang terjadi dalam sejarah, sedangkan tsunaminya merupakan tsunami yang terbesar. Jumlah orang yang meninggal mencapai 226.000 jiwa dengan 166.000 jiwanya merupakan orang Indonesia.
2. Tsunami di masa Yunani Kuno
Tsunami di masa Yunani Kuno ini diketahui merupakan tsunami pertama yang terekam sepanjang sejarah. Sebab, tsunaminya adalah meletusnya gunung yang berada di dekat Pulau Thera atau Santorini. Jumlah orang yang tewas dalam tsunami ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ditaksir mencapai lebih dari 100.000 orang.
Gelombang tsunami diperkirakan mencapai 15 meter. Sementara itu, tsunami yang terjadi pada tahun 1500 SM ini diperkirakan menjadi sebab runtuhnya peradaban Minoa, salah satu peradaban yang berkembang kala itu.
3. Tsunami di Portugal, Spanyol, dan Maroko
Tsunami ini terjadi akibat gempa berpusat di dasar perairan Atlantik pada tahun 1755. Gelombang tsunami menghantam kota-kota di Portugal, Spanyol, dan Maroko dengan kerusakan terparah terjadi di wilayah kota Lisbon. Tinggi gelombang tsunami memang tak melebihi Tsunami Krakatau, tetapi jumlah orang yang tewas jauh lebih banyak, sebanyak 60.000 orang.
4. Tsunami Laut China Selatan
Tsunami ini terjadi pada tahun 1782 di wilayah Laut China Selatan yang berdekatan dengan Taiwan. Sebab, tsunami adalah gempa tektonik yang terjadi di dasar lautan. Tidak jelas pusat gempa dan kekuatannya, tetapi sebanyak 40.000 orang tewas karenanya. Berdasarkan katalog tsunami yang dipublikasikan Rusia, gelombang tsunami menerjang daratan hingga sejauh 120 kilometer.
5. Tsunami akibat letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda
Tsunami ini terjadi pada tahun 1883 dan membunuh sekitar 36.000 orang. Gelombang tsunami yang ditimbulkan oleh letusan mencapai tinggi 40 meter dan menyapu setidaknya 165 desa di wilayah Jawa dan Sumatera. Letusan Krakataunya sendiri merupakan letusan gunung api yang terbesar dalam sejarah, menimbulkan suara yang begitu keras dan abu vulkanik yang bahkan tersebar hingga ke Australia.
Teks oleh R Adhi KSP/Kompas.com
Minggu, 24 Oktober 2010
DUA KEINGINAN
Di keheningan malam, Sang Maut turun dari hadirat Tuhan menuju ke bumi. Ia terbang melayang-layang di atas sebuah kota dan mengamati seluruh penghuni dengan tatapan matanya. Ia menyaksikan jiwa-jiwa yang melayang-layang dengan sayap-sayap mereka, dan orang-orang yang terlena di dalam kekuasaan sang lelap.
Ketika rembulan tersungkur kaki langit, dan kota itu berubah warna menjadi hitam legam, Sang Maut berjalan dengan langkah tenang di tengah pemukiman — berhati-hati tidak menyentuh apapun — sampai tiba di sebuah istana. Dia masuk dan tak seorang pun kuasa menghalangi. Dia tegak di sisi sebuah ranjang dan menyentuh pelupuk matanya, dan orang yang tidur itu bangun dengan ketakutan.
Melihat bayangan Sang Maut di hadapannya, dia menjerit dengan suara ketakutan, “Menyingkirlah kau dariku, mimpi yang mengerikan! Pergilah engkau makhluk jahat! Siapakah engkau ini? Dan bagaimana mungkin kau masuk istana ini? Apa yang kau inginkan? Minggatlah, karena akulah empunya rumah ini. Enyahlah kamu, kalau tidak, kupanggil para budak dan para pengawal untuk mencincangmu menjadi kepingan!”
Kemudian Maut berkata dengan suara lembut, tapi sangat menakutkan, “Akulah kematian, berdiri dan membungkuklah kepadaku.”
Dan si kaya berkuasa itu bertanya, “Apa yang kau inginkan dariku sekarang, dan benda apa yang kau cari? Kenapa kau datang ketika pekerjaanku belum selesai? Apa yang kau inginkan dari orang kuat seperti aku? Pergilah sana , carilah orang-orang yang lemah, dan ambillah dia! Aku ngeri oleh taring-taringmu yang berdarah dan wajahmu yang bengis, dan mataku bergetar menatap sayap-sayapmu yang menjijikan dan tubuhmu yang memuakkan.”
Setelah diam beberapa saat dan tersadar dari ketakutannya, ia menambahkan, “Tidak, tidak, Maut yang pengampun, jangan pedulikan apa yang telah kukatakan, karena rasa takut membuat diriku mengucapkan kata-kata yang sesungguhnya terlarang. Maka ambillah emasku seperlunya atau nyawa salah seorang dari budak, dan tinggalkanlah diriku… Aku masih memperhitungkan kehidupan yang masih belum terpenuhi dan kekayaan pada orang-orang yang belum terkuasai. Di atas laut aku memiliki kapal yang belum kembali ke pelabuhan, dan pada hasil bumi yang belum tersimpan. Ambillah olehmu barang yang kau inginkan dan tinggalkanlah daku. Aku punya selir, cantik bagai pagi hari, untuk kau pilih, Kematian. Dengarlah lagi : Aku punya seorang putra tunggal yang kusayangi, dialah biji mataku. Ambillah dia juga, tapi tinggalkan diriku sendirian.”
Sang Maut itu menggeram, engkau tidak kaya tapi orang miskin yang tak tahu diri. Kemudian Maut mengambil tangan orang itu, mencabut kehidupannya, dan memberikannya kepada para malaikat di langit untuk memeriksanya.
Dan maut berjalan perlahan di antara orang-orang miskin hingga ia mencapai rumah paling kumuh yang ia temukan. Ia masuk dan mendekati ranjang di mana tidur seorang pemuda dengan kelelapan yang damai. Maut menyentuh matanya, anak muda itu pun terjaga. Dan ketika melihat Sang Maut berdiri di sampingnya, ia berkata dengan suara penuh cinta dan harapan, “Aku di sini, wahai Sang Maut yang cantik. Sambutlah ruhku, impianku yang mengejawantah dan hakikat harapanku. Peluklah diriku, kekasih jiwaku, karena kau sangat penyayang dan tak kan meninggalkan diriku di sini. Kaulah utusan Ilahi, kaulah tangan kanan kebenaran. Jangan tinggalkan daku.”
“Aku telah memanggilmu berulang kali, namun kau tak mendengarkan. Tapi kini kau telah mendengarku, karena itu jangan kecewakan cintaku dengan peng-elakan diri. Peluklah ruhku, Sang Maut terkasih.”
Kemudian Sang Maut meletakkan jari-jari lembutnya ke atas bibir yang bergetar itu, mencabut nyawanya, dan menaruhnya di bawah sayap-sayapnya.
Ketika ia naik kembali ke langit, Maut menoleh ke belakang — ke dunia — dan dalam bisikan ia berkata, “Hanya mereka yang di dunia mencari Keabadian-lah yang sampai ke Keabadian itu.”
-.:Khalil Gibran:.
Jumat, 15 Oktober 2010
11 GURUN UTAMA DUNIA
7. Gurun Thar, 595.700 km2 luasnya. Gurun yang terletak di bagian barat India serta Pakistan juga dikenal sebagai Gurun Besar India ini membujur ke sebelah timur sungai Indus. Arus udara basah dari Angin Muson musim panas menghembus di dekatnnya ke timur, tanpa menjatuhkan hujan di Gurun Thar. Lembah Sungai Indus merupakan tempat peradaban subur 4.000 atau 5.000 tahun yang lalu. Kota Mohenjodaro dan Harrapa telah mempunyai saluran air lebar sepanjang jalan dan kebanyakan rumah memiliki kamar mandi. Mungkin sekali Lembah Sungai Indus pada masa itu mendapat hujan angin muson, tetapi merosot menjadi gurun sesudah terjadi perubahan arah angin.
8. Gurun Kalahari & Gurun Namib, terletak di Afrika Selatan meliputi tanah gersang seluas 569.800 km2 ; daerah padang rumputnya jauh lebih luas dan menjadi satu dengan gurun tersebut. Gurun Kalahari di sebelah barat membentang sampai Gurun Namib di pantai Atlantik. Kabut kerap kali menutupi gurun pantai ini dan dengan demikian mengakibatkan adanya keserupaan yang dekat dengan Gurun Atakama, peru, yang lebih terkenal itu.
9. Gurun Takla Makan, lusanya 518.000 km2. Gurun ini terletak di provinsi Sinkiang, Cina Barat, dan merupakan daerah kantung yang jauh dari sumber kelembaban. Takla Makan menjadi satu dengan daerah setengah gersang di barat laut, dan dengan stepa padang rumput yang tinggi letaknya dan tandus di Mongolia, tempat terbentang Gurun Gobi yang terkenal itu.
10. Gurun Atakama-Peru, terletak di Chili dan Peru dengan luas 362.000 km2. Ini merupakan gurun kecil ; curah hujannya paling sedikit , rata-rata kurang dari 1,3 cm setahun. Pinggiran gurun yang teletak di pantai sangat berkabut. Walaupun kelembabannya tidak berkondensasi menjadi hujan, tetumbuhan dan binatang dapat memanfaatkan sebagian kelebabannya.
Sifat umum yang paling mencolok di kawasan ini ialah kegersangannya. Pada umumnya kegersangan itu di definisikan sebagai curah hujan yang setahun hanya 25 cm atau kurang. Selain Angin kering, rintangan fisiografis yang rumit (misalnya barisan Gunung dekat pantai) menahan turunnya hujan meskipun tidak selalu berhasil. Hujan terkadan jatuh di semua tanah gurun, walaupun mungkin tidak terjadi setiap tahun. Ada beberapa daerah di Baja Kalifornia yang tidak mendapat hujan setetes pun selama sebelas tahun, walaupun curah hujan rata-ratanya 12,5 cm setahun. Sering kali jumlah tersebut hanyalah hasil rata-rata hujan lebat yang tidak terduga dan jarang terjadi. Jadi, ada kemungkinan bahwa Bagdad mendapat jumlah curah hujan dua tahun dalam satu malam suntuk, sedangkan gumpalan awan yang melayang-layang di beberapa daerah Australia Tengah hanya sekali dua kali dalam sepuluh tahun menurunkan hujannya.
dikutip dari buku 'The Desert' karangan A. Straker Leopld
PUSTAKA ALAM-LIFE©1980